- Pnt. Fajar Junianto -
Seringkali kita bergumul dengan keberadaan Gen Z (baca : generasi zi) di gereja. Pergumulan itu datang manakala munculnya dugaan bahwa generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 ini mulai meninggalkan gereja asalnya. Mengapa mereka mulai meninggalkan gereja asalnya? Seorang rekan pendeta GKI mengungkapkan alasannya : Agaknya terjadi karena komunitas gereja seringkali menjelma menjadi sebuah tempat asing di bumi dan tidak terhubung dengan kehidupan yang mereka hidupi. Jadi generasi Z tidak melihat alasan yang kuat untuk kembali ke gerejanya dan lebih memilih menghabiskan hari Minggu bersama teman-temannya, atau pergi ke gereja lain yang memberi ruang personal bagi mereka.
Oleh : Pdt. Fransiscus Oktavianus Turino
Setelah dalam edisi Bina Iman sebelumnya dibahas tentang pemahaman dan tanggung jawab kepemimpinan gembala, maka pada edisi Bina Iman kali ini akan dibahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam menjalankan gaya kepemimpinan gembala. Paling tidak ada dua prinsip dasar yang perlu diterapkan dalam menjalankan gaya kepemimpinan gembala. Kedua prinsip dasar itu adalah:
1. Prinsip komunikasi yang terbuka dan dua arah
Dalam refleksi bulan ini, saya ingin mengajak anggota jemaat untuk memaknai perjalanan dan karya layanan yang pernah dilakukan gereja pada “masa-masa online”, mengingat pada bulan Juli nanti bisa dikatakan kita akan memasuki “masa-masa onsite”, meninggalkan “masa-masa online” karena akan lebih banyak lagi karya layanan yang dilakukan secara onsite. Oleh karena itu, menjadi baik jika kita menoleh sejenak atau belajar sesuatu dari pengalaman yang telah dilalui bersama itu.
Oleh : Pdt. Fransiscus Oktavianus Turino
Kepemimpinan gembala adalah kepemimpinan yang berdasarkan atas penghayatan seseorang akan panggilan Tuhan terhadap dirinya. Orang yang melakukannya menyadari bahwa tugas itu bukanlah atas inisiatifnya sendiri tetapi merupakan panggilan Tuhan. Agar dapat menghayati panggilan Tuhan tersebut dibutuhkan kehidupan spiritualitas yang baik dengan Tuhan, sehingga seorang pemimpin tidak dengan mudahnya mengklaim begitu saja akan panggilan Tuhan kepada dirinya.
Segenap jemaat dan simpatisan GKI PTI terkasih, telah sekian lama saya hadir di tengah-tengah kehidupan menggereja di GKI PTI dalam rangka menjalani proses kependetaan GKI. Dalam triwulan yang pertama masa Tahap Orientasi ini, ada berbagai perjumpaan yang terjadi dan pelayanan yang bersama-sama telah kita jalani. Karena itulah, alangkah baiknya, saya berbagi dinamika yang ada, sehingga melalui refleksi inilah kita semakin menemukan dan menghayati campur tangan Allah dalam kehidupan menggereja GKI PTI.
Mengarungi masa transisi Pandemi Covid-19, ternyata gereja menghadapi tantangan tersendiri. Dinamika untuk membuka kebaktian dan kegiatan yang lain secara onsite ternyata bukan perkara yang gampang. Hampir serupa sulitnya ketika awal Pandemi terjadi di mana gereja harus beradaptasi dengan kondisi yang terjadi. Segalanya harus diperhitungkan dan dipertimbangkan secara matang, tak asal senang karena Covid-19 segera menghilang.